Ini Alasan Rusia Meminta Rebut Mariupol
Invasi Rusia menghadapi Ukraina masih tetap berlanjut. Mariupol menjadi salah satu kota yang mengalami kerusakan paling parah dalam perang ini. Sebelum membaca berita ini ketika memiliki banyak waktu luang pastikan bermain permainan slot, dapatkan keuntungan hanya dengan bermain slot!
Mariupol dijatuhkan bom tiada henti. Bangunan rusak parah dan korban dari Ukraina terus berjatuhan.
Mariupol sebagai kunci kampanye militer Moskow di Ukraina. Dilansir dari BBC, terdapat alasan utama mengapa merebut kota pelabuhan ini akan jadi kemenangan strategis bagi negara Rusia:
Titik Krimea antara Donbas
Mariupol dijadikan titik tengah Krimea antara Dobas. Jatuhnya Mariupol dapat buat Rusia merebut Donbas dan Krimea yang jadi sebagai perbatasan darat negara tersebut.
Jendral Sir Richard Barrons, mantan komandan Komando Pasukan Gabungan Inggris mengungkapkan bahwa merebut Mariupol menjadi sangat penting dalam mengupayakan perang Rusia.

“Ketika Rusia merasa sudah berhasil menyelesaikan pertempuran, mereka akan menyelesaikan jembatan darat dari Rusia ke Krimea dan melihat ini sebagai keberhasilan strategis utama,” ujarnya.
Apabila Mariupol direbut, Rusia mempunya kendali penuh atas 80 persen garis pantau Laut Hitam Ukraina. Hal itu berarti, Rusia dapat memutus perdagangan maritim Ukraina dan megisolasinya dari dunia.
Mencekik perekonomian Ukraina
Mariupol sudah lama jadi pelabuhan penting yang strategis di Laut Azov, bagian dari Laut Hitam. Tidak hanya itu, Mariupol menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Laut Azov dan rumah bagi pabrik besar adapun baja utama.
Sebelum invasi, Mariupol jadi pusat ekspor utama dalam baja, batu bara adapun jagung Ukraina. Ekspor ini dikirim ke Timur Tengah dan sekitarnya.
Terdapat blok beton pantai akan memblokir kendaraan dari Laut Azov ke jalan utama Mariupol di luar pelabuhan. Kehilangan wilayah Mariupol akan jadi pukulan besar bagi perekonomian Ukraina.
Peluang Propaganda
Mariupol menjadi rumah bagi unit milisi Ukraina disebut Brigade Azov. Brigade Azov menghubungkan Mariupol ke seluruh Laut Hitam menjadi tempat tinggal bagi ekstremis sayap kanan yang adalah neo-nazi.
Meskipun hanya fraksi terkecil dari pasukan tempur Ukraina, hal ini dapat jadi alat propaganda bagi Moskow. Alasan supaya penduduk Rusia percaya bahwa pemuda yang dikirim berperang di Ukraina ada di sana untuk menyingkirkan mereka dari neo-nazi.
Hancurnya psikologis Ukraina
Jatuh Mariupol ke tangan Rusia membuat perang psikologis pada kedua pihak. Kemenangan Rusia di Mariupol akan memungkinkan Kremlin dalam menunjukkan pada penduduk bahwa Rusia telah mencapai tujuan dan membuat kemajuan.
Presiden Putin melihat garis pantai Laut Hitam Ukraina dalam bentuk sesuatu yang disebut Novorossiya atau Rusia Baru yang turun-temurun daru kekaisaran abad ke-18.
apabila hilang Mariupol akan jadi pukulan besar bagi Ukraina secara militer, ekonomi adapun psikologis rakyatnya. Mariupol menjadi kota besar pertama yang secara strategis jatuh ke tangan Rusia.
You May Also Like

Patung Presiden Jokowi Widodo Dipamerkan Di Mandalika “Speed”
March 14, 2022
Walt Disney World Florida Buka Hotel bertema Star Wars: Galactic Starcruiser, Resmi Opening Maret 2022
March 15, 2022